Kabinet Wilopo Diberi Mosi Tidak Percaya Karena Terjadi Peristiwa

Daftar Nama Bulan Kalender Hijriah

12 nama bulan di kalender Hijriah adalah Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, dan Dzulhijjah.

Mengutip penjelasan pada laman NU Online, Muharram ditetapkan sebagai urutan pertama karena pada kalender Hijriah di mana Nabi Muhammad memiliki rencana dan niat untuk berhijrah kali pertama.

Hijrah yang dimaksud adalah hijrah menuju Madinah. Muharram juga termasuk satu dari empat bulan haram kalender Hijriah.

Lebih lanjut, namanya diambil dari bahasa Arab, muharramun, yang berarti diharamkan. Kenapa diharamkan? Karena asal kata bentuknya adalah isim maf'ul. Menurut laman resmi Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng, arti dari nama tersebut adalah suatu yang dihormati dan diharamkan dari hal buruk.

Ternyata, Muharram juga memiliki beberapa nama lain. Dalam laman resminya, MA PIP Habirau Tengah menyatakan nama lain Muharram adalah Syahrullah Al-Asham (bulan Allah yang sunyi) dan Shafar Awwal.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram di antaranya adalah:

Bulan kedua kalender Hijriah adalah Safar. Pada bulan ini, orang-orang Arab seringkali pergi bepergian, baik berperang maupun alasan lainnya. Karenanya, Safar memiliki arti sepi atau sunyi.

Safar kerap dikaitkan dengan kesialan. Faktanya hal demikian tidak berdasar, sebagaimana ucapan Ibnu Rajab Al-Hanbali sebagai berikut:

وَأَمَّا تَخْصِيْصُ الشُّؤْمِ بِزَمَانٍ دُوْنَ زَمَانٍ كَشَهْرِ صَفَرٍ أَوْ غَيْرِهِ فَغَيْرُ صَحِيْحٍ

Artinya: "Adapun mengkhususkan kesialan dengan suatu zaman tertentu bukan zaman yang lain, seperti (mengkhususkan) bulan Safar atau bulan lainnya, maka hal ini tidak benar."

Beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan ini adalah:

Bulan Maulid Rabiul Awal adalah bulan ketiga pada kalender Hijriah. Dulunya, bulan ini kerap disebut dengan Khuwwan atau Khawwan.

Kala itu, di Arab, musim semi dinamai musim rabi'. Padanya, pepohonan dan pelbagai vegetasi lainnya akan memunculkan warna hijau yang memanjakan mata. Musim semi ini berlangsung selama 2 bulan dan kini namanya bertransformasi menjadi Rabiul Awal dan Rabiul Akhir.

Peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini di antaranya adalah:

Bulan keempat dalam Kalender Hijriyah ini kerap juga disebut dengan Rabiuts-Tsani. Sebagaimana saudara kembarnya, Rabiul Awal, Rabiul Akhir juga memiliki nama lain, yakni Wubshan atau Wabshan.

Di antara peristiwa penting yang terjadi pada bulan Rabiul Akhir adalah:

Menyadur penjelasan pada laman Masjid Al-Jabbar, sebagaimana dua bulan sebelumnya, nama Jumadal Ula berasal dari nama musim. Jumada berasal dari bahasa Arab jamada yang artinya beku.

Hingga kini, kerap terjadi perdebatan terkait manakah nama yang benar dari bulan ini. Ada yang menyebut Jumadil Awwal, Jumadil Ula hingga Jumadal Ula. Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian Agama, yang benar adalah Jumadal Ula.

Di antara peristiwa penting pada bulan Jumadal Ula adalah:

Bulan keenam Kalender Hijriah ini adalah saudara kembar bulan Jumadal Ula. Padanya, musim dingin masih terjadi di Tanah Arab. Bulan ini juga kerap disebut dengan nama Jumadil-Tsani.

Datangnya bulan Jumadil Akhir menandai musim dingin yang akan segera berakhir. Padanya, sensasi kering dan beku yang lebih dingin dibanding Jumadal Ula akan hadir.

Beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Jumadil Akhir adalah:

Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Sama seperti Muharram, Rajab termasuk bulan suci dengan segudang keistimewaan. Bulan Rajab juga memiliki dua nama lain, yakni Fardhu dan Asham.

Fardhu berarti satu. Mengapa demikian? Pasalnya, Rajab terkenal sebagai satu-satunya bulan suci yang tidak berdampingan dengan bulan suci lainnya. Sebagaimana kita ketahui, Zulkaidah, Dzulhijjah, dan Muharram letaknya berurutan dalam Kalender Hijriah.

Asham diartikan sebagai tuli. Alasannya, pada zaman dahulu semua orang Arab meletakkan senjatanya dan saling berdamai satu dengan lainnya. Rajab menyimpan segudang peristiwa penting seperti:

Menengok penjelasan dari laman Sekolah Menengah Kejuruan Tri Dharma 3 Bogor, Syaban berarti pembagian atau percabangan. Mengapa demikian? Pasalnya, saat itu banyak orang Arab dari wilayah Yaman dan Himyar berpencar untuk mencari sumber air.

Ada juga yang menyebut bahwa namanya berasal dari dahan pohon yang bercabang. Di Jawa, bulan Syaban terkenal dengan sebutan Ruwah. Istilah ruwah ini berasal dari bahasa Arab 'ruh' karena pada bulan ini, masyarakat Jawa kerap mengingat kematian melalui kegiatan ziarah kubur.

Dikutip dari laman The Islamic Information, di bawah ini beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Syaban:

Agaknya semua Umat Islam kenal dengan bulan satu ini. Bulan yang padanya, malam Lailatul Qadar datang. Padanya, kewajiban puasa sebulan mesti ditegakkan. Padanya, setan-setan dikerangkeng dan pintu-pintu kebaikan dibuka.

Ditilik dari laman UIN Raden Intan, Ramadhan berasal dari kata ramidla yang berarti panas. Para ulama kemudian mengaitkannya dengan dosa-dosa yang dibakar saat berpuasa.

Dilansir laman Majelis Ulama Indonesia, pada bulan ini terdapat tiga peristiwa penting, yakni:

Jika mendengar nama bulan ini, kita akan langsung terbesit kegiatan Syawalan. Bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah ini diambil dari kalimat sya-lat al-ibil (seekor unta mengangkat ekornya) sebagaimana disadur dari laman Kemenag Kalimantan Selatan.

Para ahli bahasa terdahulu kemudian mengaitkan nama bulan ini pada fenomena yang kerap terlihat padanya. Kala itu, banyak unta yang sedikit sekali susunya. Oleh karenanya, Syawal diambil dari kata syawwala yang berarti lebih sedikit.

Setidaknya terdapat lima peristiwa penting yang terjadi pada bulan Syawal dan kesemuanya berbentuk perang, yakni:

Bulan kesebelas dalam kalender Hijriah adalah Zulkaidah. Asal nama Arabnya adalah Dzulqa'dah. Dzu berarti mempunyai atau memiliki, sedangkan Qa'dah adalah cara duduk. Jika disatukan, artinya menjadi bulan duduk-duduk.

Asal muasalnya, pada zaman dahulu, orang Arab banyak berdiam diri di rumah padanya. Selain itu, orang Arab juga memilih untuk "duduk" dan menahan gejolak api perang dalam hati. Pada bulan ini, terjadi beberapa peristiwa penting sebagai berikut:

Sebagaimana Muharram, Zulkaidah, dan Rajab, Dzulhijjah juga merupakan bulan mulia. Bulan ini juga disebut bulan haji, pasalnya, pada bulan tersebut, masyarakat akan melaksanakan ibadah haji.

Beberapa peristiwa penting padanya adalah:

Nah, itulah daftar nama bulan Kalender Hijriah lengkap dengan peristiwa yang terjadi padanya. Semoga bermanfaat, ya, detikers!

“Makanan atau minuman manis memang terasa sangat nikmat ketika disantap. Namun, konsumsinya yang berlebihan bisa mengakibatkan munculnya banyak penyakit, mulai dari obesitas hingga resistensi insulin.”

Halodoc, Jakarta – Permen, es krim, kue, dan berbagai jenis makanan maupun minuman dengan rasa manis lain, bagi sebagian orang diyakini dapat membantu memperbaiki suasana hati yang sedang buruk. Namun, tanpa disadari, asupannya yang berlebihan justru memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan.

Ketika kamu mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa manis, tubuh akan mendapat asupan glukosa dari makanan maupun minuman tersebut. Glukosa selanjutnya akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk energi cadangan.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

“Makanan atau minuman manis memang terasa sangat nikmat ketika disantap. Namun, konsumsinya yang berlebihan bisa mengakibatkan munculnya banyak penyakit, mulai dari obesitas hingga resistensi insulin.”

Halodoc, Jakarta – Permen, es krim, kue, dan berbagai jenis makanan maupun minuman dengan rasa manis lain, bagi sebagian orang diyakini dapat membantu memperbaiki suasana hati yang sedang buruk. Namun, tanpa disadari, asupannya yang berlebihan justru memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan.

Ketika kamu mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa manis, tubuh akan mendapat asupan glukosa dari makanan maupun minuman tersebut. Glukosa selanjutnya akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk energi cadangan.

Penyakit karena Gula Berlebih

Meski dapat memberi energi cadangan, asupan gula pada tubuh dalam jumlah berlebih bisa memicu banyak masalah kesehatan. Berikut beberapa di antaranya:

Gula bisa berpengaruh terhadap hormon pada tubuh yang berfungsi sebagai pengendali berat badan. Misalnya, hormon leptin yang memberikan rangsangan pada otak bahwa kamu sudah mendapatkan asupan makanan yang cukup.

Nah, asupan gula berlebih bisa memicu terjadinya resistensi leptin. Jadi, seiring berjalannya waktu, konsumsi makanan atau minuman dengan gula tinggi bisa menghambat otak dalam mengenali kapan waktunya tubuh berhenti makan.

Akibatnya, kamu akan terus merasa lapar dan makan untuk memenuhi rasa lapar tersebut. Hal inilah yang selanjutnya menyebabkan kamu mengalami lonjakan berat badan atau obesitas.

Karies gigi muncul karena bakteri yang ada di mulut mengambil sisa karbohidrat dari semua makanan yang kamu konsumsi. Perlu diketahui bahwa gula akan menjadi makanan lezat bagi bakteri di mulut. Saat bakteri mencerna gula, mereka akan memproduksi asam.

Asam yang berasal dari bakteri pada mulut ini yang bisa mengikis lapisan paling luar atau email gigi. Akibatnya, gigi akan mudah mengalami lubang atau karies. Seseorang yang sering mengonsumsi makanan maupun minuman manis, terlebih di sela waktu makan dalam bentuk camilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami karies gigi.

Penyakit yang mungkin terjadi karena asupan gula berlebih lainnya adalah lemak hati. Gula yang berasal dari saluran pencernaan dan masuk ke aliran darah akan dipecah dalam bentuk fruktosa dan glukosa.

Namun, fruktosa tidak dibuat oleh tubuh secara alami dalam jumlah besar. Sebab, tubuh memang tidak terlalu memerlukan jenis gula ini. Oleh sebab itu, asupan gula berlebih bisa memicu lonjakan kadar fruktosa pada tubuh. Akibat kondisi ini, organ hati akan kelebihan beban dan berujung pada perlemakan hati.

Memang benar, hubungan antara asupan gula berlebih dan gangguan jantung masih belum jelas. Namun, studi dalam JAMA internal medicine melakukan pengujian terhadap asupan gula tambahan pada kalori harian. Lalu, diamati pula kaitan antara asupan gula tambahan dengan kematian yang disebabkan karena masalah jantung.

Hasilnya, didapati bahwa seseorang dengan kalori harian dari gula tambahan sebesar 17 sampai 21 persen, memiliki risiko kematian karena gangguan jantung sampai 38 persen lebih tinggi. Bahkan, asupan kalori harian dari gula tambahan yang lebih dari 21 persen memiliki risiko mengalami masalah jantung hingga dua kali lipat.

Tekanan darah tinggi

Studi dalam Hypertension mencoba melakukan pengamatan terkait hubungan asupan gula berlebih, terhadap naiknya faktor risiko seseorang mengalami masalah jantung. Studi dilakukan terhadap 2.696 orang asal Inggris dan Amerika dengan rentang usia antara 40 sampai 59 tahun.

Hasil studi menunjukkan bahwa asupan gula berlebih bisa meningkatkan tekanan darah. Lebih lanjut, tekanan darah tinggi juga menjadi salah satu pemicu masalah jantung. Ini berarti, terlalu banyak konsumsi gula bisa meningkatkan risiko terhadap dua kondisi kesehatan tersebut.

Selain itu, konsumsi gula terlalu banyak tentu saja bisa berdampak pada naiknya gula darah yang berujung pada penyakit diabetes.

Nah, mulai sekarang, sebaiknya kurangi konsumsi makanan maupun minuman dengan kandungan gula tinggi. Gantilah dengan menu makan yang sehat dari buah dan sayur.

Jangan lupa, lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan lebih dini. Kamu bisa cek gula darah di rumah sakit terdekat pakai Halodoc. Selain itu, aplikasi ini juga bisa kamu gunakan untuk cek semua kebutuhan medis. Tersedia gratis di Play Store dan App Store, download Halodoc sekarang, yuk!

Penyakit karena Gula Berlebih

Meski dapat memberi energi cadangan, asupan gula pada tubuh dalam jumlah berlebih bisa memicu banyak masalah kesehatan. Berikut beberapa di antaranya:

Gula bisa berpengaruh terhadap hormon pada tubuh yang berfungsi sebagai pengendali berat badan. Misalnya, hormon leptin yang memberikan rangsangan pada otak bahwa kamu sudah mendapatkan asupan makanan yang cukup.

Nah, asupan gula berlebih bisa memicu terjadinya resistensi leptin. Jadi, seiring berjalannya waktu, konsumsi makanan atau minuman dengan gula tinggi bisa menghambat otak dalam mengenali kapan waktunya tubuh berhenti makan.

Akibatnya, kamu akan terus merasa lapar dan makan untuk memenuhi rasa lapar tersebut. Hal inilah yang selanjutnya menyebabkan kamu mengalami lonjakan berat badan atau obesitas.

Karies gigi muncul karena bakteri yang ada di mulut mengambil sisa karbohidrat dari semua makanan yang kamu konsumsi. Perlu diketahui bahwa gula akan menjadi makanan lezat bagi bakteri di mulut. Saat bakteri mencerna gula, mereka akan memproduksi asam.

Asam yang berasal dari bakteri pada mulut ini yang bisa mengikis lapisan paling luar atau email gigi. Akibatnya, gigi akan mudah mengalami lubang atau karies. Seseorang yang sering mengonsumsi makanan maupun minuman manis, terlebih di sela waktu makan dalam bentuk camilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami karies gigi.

Penyakit yang mungkin terjadi karena asupan gula berlebih lainnya adalah lemak hati. Gula yang berasal dari saluran pencernaan dan masuk ke aliran darah akan dipecah dalam bentuk fruktosa dan glukosa.

Namun, fruktosa tidak dibuat oleh tubuh secara alami dalam jumlah besar. Sebab, tubuh memang tidak terlalu memerlukan jenis gula ini. Oleh sebab itu, asupan gula berlebih bisa memicu lonjakan kadar fruktosa pada tubuh. Akibat kondisi ini, organ hati akan kelebihan beban dan berujung pada perlemakan hati.

Memang benar, hubungan antara asupan gula berlebih dan gangguan jantung masih belum jelas. Namun, studi dalam JAMA internal medicine melakukan pengujian terhadap asupan gula tambahan pada kalori harian. Lalu, diamati pula kaitan antara asupan gula tambahan dengan kematian yang disebabkan karena masalah jantung.

Hasilnya, didapati bahwa seseorang dengan kalori harian dari gula tambahan sebesar 17 sampai 21 persen, memiliki risiko kematian karena gangguan jantung sampai 38 persen lebih tinggi. Bahkan, asupan kalori harian dari gula tambahan yang lebih dari 21 persen memiliki risiko mengalami masalah jantung hingga dua kali lipat.

Penyakit karena Gula Berlebih

Meski dapat memberi energi cadangan, asupan gula pada tubuh dalam jumlah berlebih bisa memicu banyak masalah kesehatan. Berikut beberapa di antaranya:

Gula bisa berpengaruh terhadap hormon pada tubuh yang berfungsi sebagai pengendali berat badan. Misalnya, hormon leptin yang memberikan rangsangan pada otak bahwa kamu sudah mendapatkan asupan makanan yang cukup.

Nah, asupan gula berlebih bisa memicu terjadinya resistensi leptin. Jadi, seiring berjalannya waktu, konsumsi makanan atau minuman dengan gula tinggi bisa menghambat otak dalam mengenali kapan waktunya tubuh berhenti makan.

Akibatnya, kamu akan terus merasa lapar dan makan untuk memenuhi rasa lapar tersebut. Hal inilah yang selanjutnya menyebabkan kamu mengalami lonjakan berat badan atau obesitas.

Karies gigi muncul karena bakteri yang ada di mulut mengambil sisa karbohidrat dari semua makanan yang kamu konsumsi. Perlu diketahui bahwa gula akan menjadi makanan lezat bagi bakteri di mulut. Saat bakteri mencerna gula, mereka akan memproduksi asam.

Asam yang berasal dari bakteri pada mulut ini yang bisa mengikis lapisan paling luar atau email gigi. Akibatnya, gigi akan mudah mengalami lubang atau karies. Seseorang yang sering mengonsumsi makanan maupun minuman manis, terlebih di sela waktu makan dalam bentuk camilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami karies gigi.

Penyakit yang mungkin terjadi karena asupan gula berlebih lainnya adalah lemak hati. Gula yang berasal dari saluran pencernaan dan masuk ke aliran darah akan dipecah dalam bentuk fruktosa dan glukosa.

Namun, fruktosa tidak dibuat oleh tubuh secara alami dalam jumlah besar. Sebab, tubuh memang tidak terlalu memerlukan jenis gula ini. Oleh sebab itu, asupan gula berlebih bisa memicu lonjakan kadar fruktosa pada tubuh. Akibat kondisi ini, organ hati akan kelebihan beban dan berujung pada perlemakan hati.

Memang benar, hubungan antara asupan gula berlebih dan gangguan jantung masih belum jelas. Namun, studi dalam JAMA internal medicine melakukan pengujian terhadap asupan gula tambahan pada kalori harian. Lalu, diamati pula kaitan antara asupan gula tambahan dengan kematian yang disebabkan karena masalah jantung.

Hasilnya, didapati bahwa seseorang dengan kalori harian dari gula tambahan sebesar 17 sampai 21 persen, memiliki risiko kematian karena gangguan jantung sampai 38 persen lebih tinggi. Bahkan, asupan kalori harian dari gula tambahan yang lebih dari 21 persen memiliki risiko mengalami masalah jantung hingga dua kali lipat.

Tekanan darah tinggi

Studi dalam Hypertension mencoba melakukan pengamatan terkait hubungan asupan gula berlebih, terhadap naiknya faktor risiko seseorang mengalami masalah jantung. Studi dilakukan terhadap 2.696 orang asal Inggris dan Amerika dengan rentang usia antara 40 sampai 59 tahun.

Hasil studi menunjukkan bahwa asupan gula berlebih bisa meningkatkan tekanan darah. Lebih lanjut, tekanan darah tinggi juga menjadi salah satu pemicu masalah jantung. Ini berarti, terlalu banyak konsumsi gula bisa meningkatkan risiko terhadap dua kondisi kesehatan tersebut.

Selain itu, konsumsi gula terlalu banyak tentu saja bisa berdampak pada naiknya gula darah yang berujung pada penyakit diabetes.

Nah, mulai sekarang, sebaiknya kurangi konsumsi makanan maupun minuman dengan kandungan gula tinggi. Gantilah dengan menu makan yang sehat dari buah dan sayur.

Jangan lupa, lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan lebih dini. Kamu bisa cek gula darah di rumah sakit terdekat pakai Halodoc. Selain itu, aplikasi ini juga bisa kamu gunakan untuk cek semua kebutuhan medis. Tersedia gratis di Play Store dan App Store, download Halodoc sekarang, yuk!

Sebagaimana kalender Masehi, sistem penanggalan kalender Hijriah juga memiliki total 12 bulan. Tentunya penamaan bulan dari kedua kalender tersebut sangatlah berbeda. Berikut ini daftar nama bulan Hijriah dan peristiwa yang terjadi di dalamnya.

Salah satu bulan Hijriah yang terkenal memiliki banyak peristiwa agung padanya adalah Rajab. Pada bulan haram tersebut, terjadi peristiwa hijrah pertama para sahabat ke Habasyah. Ada juga peristiwa Isra Miraj yang begitu melegenda.

Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya bagi kita untuk mengetahui nama-nama bulan kalender Hijriah dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi padanya. Yuk, simak informasinya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tekanan darah tinggi

Studi dalam Hypertension mencoba melakukan pengamatan terkait hubungan asupan gula berlebih, terhadap naiknya faktor risiko seseorang mengalami masalah jantung. Studi dilakukan terhadap 2.696 orang asal Inggris dan Amerika dengan rentang usia antara 40 sampai 59 tahun.

Hasil studi menunjukkan bahwa asupan gula berlebih bisa meningkatkan tekanan darah. Lebih lanjut, tekanan darah tinggi juga menjadi salah satu pemicu masalah jantung. Ini berarti, terlalu banyak konsumsi gula bisa meningkatkan risiko terhadap dua kondisi kesehatan tersebut.

Selain itu, konsumsi gula terlalu banyak tentu saja bisa berdampak pada naiknya gula darah yang berujung pada penyakit diabetes.

Nah, mulai sekarang, sebaiknya kurangi konsumsi makanan maupun minuman dengan kandungan gula tinggi. Gantilah dengan menu makan yang sehat dari buah dan sayur.

Jangan lupa, lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan lebih dini. Kamu bisa cek gula darah di rumah sakit terdekat pakai Halodoc. Selain itu, aplikasi ini juga bisa kamu gunakan untuk cek semua kebutuhan medis. Tersedia gratis di Play Store dan App Store, download Halodoc sekarang, yuk!

Peristiwa Rengasdengklok adalah penculikan Soekarno dan Hatta oleh pemuda untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah perundingan, rombongan ini kemudian berangkat ke Jakarta, dimana proklamasi dilakukan pada 17 Agustus 1945.Read less

“Makanan atau minuman manis memang terasa sangat nikmat ketika disantap. Namun, konsumsinya yang berlebihan bisa mengakibatkan munculnya banyak penyakit, mulai dari obesitas hingga resistensi insulin.”

Halodoc, Jakarta – Permen, es krim, kue, dan berbagai jenis makanan maupun minuman dengan rasa manis lain, bagi sebagian orang diyakini dapat membantu memperbaiki suasana hati yang sedang buruk. Namun, tanpa disadari, asupannya yang berlebihan justru memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan.

Ketika kamu mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa manis, tubuh akan mendapat asupan glukosa dari makanan maupun minuman tersebut. Glukosa selanjutnya akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk energi cadangan.